Sabtu, 28 Desember 2013

Calon Peserta Uber Cup 2014 (Per 26/12/13)

Selamat malam sobat! Apa kabar? Setelah lama tak mengotori Blog ini, sekarang saya akan membahas Gambaran Piala Uber tahun depan. Minat? Baca terus ya...

Sistem Piala Uber 2014 berubah lagi sobat dari sebelumnya. Ditahun-tahun lalu selalu memakai sistem Kualifikasi di Zona Continental masing-masing (Asia, Eropa, Afrika, Ocenia, Pan Am), sedangkan tahun 2014 akan memakai sistem poin, sebenernya saya belum terlalu paham, tapi saya akan coba membahasnya.

Sebelum menulis diblog ini, saya diberi pencerahan oleh admin disuatu akun Bulutangkis, katanya ditahun 2014 setiap Zona 'wajib' mengirim 1 wakilnya, serta Negara tuan rumah dan Juara bertahan otomatis lolos, begitu sih kira-kira kata admin itu.

Nah berikut ini daftar poin negara calon peserta di zona masing-masing perminggu terakhir 2013.

ASIA
1. China *      :  400.453,8332
2. Japan        :  271.914,6342
3. Korea         :  267.387,5780
4. Thailand   :  259.123,6634
5. Indonesia 212.483,2000
6. India ~       :  177.759,1490

+) Tanpa China, Indonesia Peringkat 4.

EROPA
1. Denmark   :  175.080,3416
2. Germany   :  161.497,4511
3. Bulgaria    :  134.405,6249
4. Russia        :  123.821,6456

OCENIA
1. New Zealand :  63.628,0000
2. Australia         :  56.795,4333

PAN AM
1. Canada  : 135.683,0980
2. U.S.A.      : 107.129,7855
3. Brazil      :     81.472,2667

AFRICA
1. Nigeria  :  33.196,6000
2. Egypt      :  33.082.5330

Noted:
* )  Juara bertahan
~) Tuan rumah

SEEDED COUNTRY (SEMENTARA)
1. China               Asia
2. Japan              Asia
3. Korea                Asia
4. Thailand          Asia

Nah itu poin sementara untuk perhelatan Uber Cup yang akan dilaksanakan di India, bersamaan dengan Thomas Cup. Posisi Indonesia masih di 5 besar Asia dan Dunia. Para Srikandi Indonesia harus tetap berjuang untuk lolos ke India dan harus terus mengumpulkan poin untuk bisa menyusul Thailand!

INDONESIA PASTI BISA!

Salam SMS!

Cara Menghitung Poin Thomas Uber 2014

Hei Sob! Thomas and Uber Cup bentar lagi akan berlangsung lohhh! Udah tau cara menghitung Poin nya? Iya.. poin, sekarang gak memakai sistem kualifikasi lagi sob, sekarang pakai sistem poin! Kalau belum tau yuukk simak.

Poin yang terhitung adalah poin 5 partai utama, 3 partai tunggal dan 2 partai ganda, ini mirip dengan Sudirman Cup kok sob, poin yang dihitung adalah poin yang terbaik dimasing-masing negara. Tapi masih ada sob peraturan lainnya, Tuan Rumah dan Juara Bertahan langsung ke putaran final Thomas and Uber Cup tanpa harus menghitung poin, kecuali untuk menghitung seeded pada kejuaraan tersebut. Serta setiap zona konfederasi 'wajib' mengirim wakilnya ke turnamen ini.

Ini contoh menghitung poin-nya sob! Perhatikan...

Uber Cup Indonesia (per 26/12/13)
WS1: 42 522.2
WS2: 34 691.0
WS3: 31 870.0
WD1: 56 540.0
WD2: 46 830.0

Nah tinggal dijumlahin aja sob!
WS1 + WS2 + WS3 + WD1 + WD2 = Poin UberCup Indonesia

Terus hasilnya berapa sob? Yaaaa masa gak mau ngitung sih hahaha. Hasilnya untuk Poin UberCup Indonesia (26/12/13) adalah 212,483.2

Untuk saat ini tim Uber Cup kita masih berada di posisi 5 Asia dan Dunia sob! Semoga bisa lebih baik lagi ya, aamiiin.

INDONESIA BISA!

Salam SMS!

Wawancara Singkat dengan Maria Kristin Yulianti

Maria Kristin mantan atlet nasional beberapa tahun lalu memutuskan untuk gantung raket ditahun 2011, pensiun ini bisa dikatakan lebih cepat dari ambisi Maria pribadi. Saat memperoleh medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008, Maria sempat berujar akan pensiun setelah Olimpiade London 2012. Namun sayang nasib berkata lain, Maria yang berkutat dengan cedera Cartilage-nya memutuskan pensiun lebih awal. Mengapa? Ya... cedera dilututnya tersebut semakin parah, pada saat bertanding Maria harus rela kakinya diikat sedemikian rupa hanya untuk meringankan rasa sakit pada saat bertanding. Memang rasa sakit itu sedikit hilang, 'sedikit'. Tak jarang Maria malah merasakan sakit dipaha saat pertanding walau kakinya telah diikat.

"Sepertinya sudah menjalar cederanya", ucap Yulianti pada media beberapa tahun lalu.

Setelah pensiun, Maria tak hanya berpangku tangan untuk meneruskan hidupnya. Kini, ia ikut membina atlet muda berbakat di klub besar PB Djarum, klub asalnya. Maria disana diberi posisi Assistent Coach. Ia membantu Coach Wahyu untuk memoles atlet masa depan Indonesia itu. Ia dan Coach Wahyu mendapat bagian untuk melatih Tunggal Remaja Putri Djarum.

"Mba Sel (sebutan akrab Maria) baik kok ngelatihnya, malah baik bener, gak galak lagi", ujar Ghaida, anak didik Maria.

Ya, Maria adalah pelatih yang baik dimata anak didiknya. Maria-pun tak sungkan untuk bergabung dengan anak didiknya tersebut, walau kadang hanya untuk berfoto, bercengkrama dll.

Walau kini ia menjadi asisten pelatih, ia tak mau memberikan target yang berat untuk anak didiknya.

"Gak diberi targer kok, tapi diri mereka sendiri yang ngasih target", ucap Maria saat ditanya soal target anak didiknya.

Tidak diberi targer bukan berarti anak didik Maria tak berprestasi, tengok saja Desandha, Desandha pernah menjuarai turnamen swasta berskala nasional didaerah Jawa Barat, Vendha (panggilan akrab Desandha) pun pernah memegang title Runner-Up Jakarta Open 2013.

Bicara soal prestasi tak lengkap jika tak menyinggung proses latihannya bukan? Anak didik  Maria dan Coach Wahyu ini memiliki pola latihan yang sama dengan altet junior lain di Indonesia, tak ada yang spesial, seperti latihan fisik, latihan skill dll.

"Latihannya biasa aja kok, untuk sekarang belum terlalu bisa ngasih latihan yang saya jalani dulu, latihan skill yang saya jalani dulu belum saya berikan semua kepada mereka" ujar Maria kepada Admin Sobat Maria.

Dan saat ditanya perbedaan melatih dan dilatih, Maria lebih dulu tertawa sebelum menjawab, menurutnya perbedaannya memang terlihat tapi disisi lain perbedaan pun sirna saat memberikan contoh pukulan yang harus dipelajari anak didiknya.

"Lebih enakan dilatih kali ya, kalo dilatih bisa ngembangin diri lagi supaya bisa jadi yang lebih baik, kalo jadi pelatih ya harus sabar saat melatih anak didik kita", penggalan perkataan Maria kepada kami.