Senin, 23 April 2012

MARIA KRISTIN YULIANTI


Maria Kristin Yulianti. Siapa yang tak kenal dengan  atlet bulu tangkis Indonesia yang satu  ini. Wanita kelahiran Tuban, 25 Juni 1985 ini mengawali kariernya sebagai pemain tunggal putri dengan bermain di PB Djarum. Awalnya Maria sempat gagal masuk PB Djarum karena ditolak, namun tahun berikutnya, ia berhasil masuk PB Djarum. Dengan semangat dan keahlian yang dimilikinya, Maria Kristin masuk ke Final Turnamen Nasional. Dan akhirnya gadis berparas manis ini dilirik oleh PBSI hingga ia ditarik masuk ke Pelatnas Cipayung.



Ditahun 2007, namanya semakin dikenal, karena mengalahkan Adriyanti Firdasari di Final Women’s Single SEA Games 2007 dan  menghantarkan Indonesia menjadi Peraih Medali Emas Beregu Putri SEA Games 2007. Pertama kali saya melihat Maria Kristin pada waktu perhelatan Thomas dan Uber Cup sedang berlangsung. Sosok Maria Kristin yang manis dan kalem begitu membius mata saya. Dengan senyuman khas yang dimilikinya saya yakin banyak sekali masyarakat Indonesia yang mengidolakannya. Dan yang paling saya ingat, saat Maria Kristin tampil di Uber cup, rambut Maria Kristin selalu tampak indah dengan beragam model kuncir yang ia gunakan. Ia semakin terlihat cantik, berbeda dengan lawannya yang membiarkan rambutnya (tidak menata rambutnya dengan rapi).



Prestasi yang dimiliki Maria Kristin sangat banyak, diantaranya menjadi Runner-Up Uber Cup di Jakarta pada tahun 2008 yang lalu, Semi Final (Peraih Perunggu) Olimpiade Beijing (2008), Perempat Final Yonex Japan Super Series (2008), Perempat Final Chinese Taipei GPG, Perempat Final French Super Series (2008), Semi Final Sudirman Cup di Guangzhou, China (2009), Perempat Final Djarum Indonesia Open Super Series (2010), Perempat Final Vietnam Grand Prix (2010), Runner-Up White Night (2011).



Kini nama Maria Kristin mulai redup. Cedera yang berkepanjangan membuat prestasinya merosot dan kini kembali ke klubnya PB Djarum selepas dari Pelatnas Cipayung. Selepas hilangnya Maria Kristin, prestasi Tunggal Putri di Indonesia mulai melorot. Akhir-akhir ini, Tunggal putri Indonesia tidak ada yang bisa masuk 16 besar. PBSI bahkam berpikir realistis, Emas Olimpiade yang selalu diraih Indonesia, di tahun depan terancam. Tunggal putrid pun tidak akan dikirim.



Semoga Maria Kristin Yulianti segera lepas dari cedera yang selalu mengikutinya, dan bisa mengulang prestasi yang telah diraihnya, bahkan  melebihi apa yang telah ia capai. Apapun yang terjadi pada dirimu, Sobat Maria akan melalu mendukungmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar