Maria
Kristin Yulianti. Siapa yang tak kenal dengan atlet bulu tangkis Indonesia yang satu ini. Wanita kelahiran Tuban, 25 Juni 1985 ini
mengawali kariernya sebagai pemain tunggal putri dengan bermain di PB Djarum.
Awalnya Maria sempat gagal masuk PB Djarum karena ditolak, namun tahun
berikutnya, ia berhasil masuk PB Djarum. Dengan semangat dan keahlian yang
dimilikinya, Maria Kristin masuk ke Final Turnamen Nasional. Dan akhirnya gadis
berparas manis ini dilirik oleh PBSI hingga ia ditarik masuk ke Pelatnas
Cipayung.
Ditahun
2007, namanya semakin dikenal, karena mengalahkan Adriyanti Firdasari di Final
Women’s Single SEA Games 2007 dan
menghantarkan Indonesia menjadi Peraih Medali Emas Beregu Putri SEA
Games 2007. Pertama kali saya melihat Maria Kristin pada waktu perhelatan
Thomas dan Uber Cup sedang berlangsung. Sosok Maria Kristin yang manis dan
kalem begitu membius mata saya. Dengan senyuman khas yang dimilikinya saya
yakin banyak sekali masyarakat Indonesia yang mengidolakannya. Dan yang paling
saya ingat, saat Maria Kristin tampil di Uber cup, rambut Maria Kristin selalu
tampak indah dengan beragam model kuncir yang ia gunakan. Ia semakin terlihat
cantik, berbeda dengan lawannya yang membiarkan rambutnya (tidak menata
rambutnya dengan rapi).
Prestasi
yang dimiliki Maria Kristin sangat banyak, diantaranya menjadi Runner-Up Uber
Cup di Jakarta pada tahun 2008 yang lalu, Semi Final (Peraih Perunggu) Olimpiade
Beijing (2008), Perempat Final Yonex Japan Super Series (2008), Perempat Final
Chinese Taipei GPG, Perempat Final French Super Series (2008), Semi Final
Sudirman Cup di Guangzhou, China (2009), Perempat Final Djarum Indonesia Open
Super Series (2010), Perempat Final Vietnam Grand Prix (2010), Runner-Up White
Night (2011).
Kini
nama Maria Kristin mulai redup. Cedera yang berkepanjangan membuat prestasinya
merosot dan kini kembali ke klubnya PB Djarum selepas dari Pelatnas Cipayung. Selepas
hilangnya Maria Kristin, prestasi Tunggal Putri di Indonesia mulai melorot. Akhir-akhir ini, Tunggal putri Indonesia
tidak ada yang bisa masuk 16 besar. PBSI bahkam berpikir realistis, Emas
Olimpiade yang selalu diraih Indonesia, di tahun depan terancam. Tunggal putrid
pun tidak akan dikirim.
Semoga
Maria Kristin Yulianti segera lepas dari cedera yang selalu mengikutinya, dan
bisa mengulang prestasi yang telah diraihnya, bahkan melebihi apa yang telah ia capai. Apapun yang terjadi
pada dirimu, Sobat Maria akan melalu mendukungmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar